Hal Menarik yang Tak Banyak Diketahui Mengenai Kuba

Hal Menarik yang Tak Banyak Diketahui Mengenai Kuba – Apa yang untuk pertama kalinya terlintas di pikiran Anda jika mendengar kata “Kuba”? Bagi sebagian orang yang pernah saya tanya, Kuba identik dengan “drug”. Sementara bagi sebagian orang yang paham, Kuba identik dengan “Fidel Castro”, pemimpin besar Revolusi Kuba yang cukup dikenal.

Kuba, yang terletak di Karibia dengan luas hampir sebesar Pulau Jawa (110.860 kilometer persegi), merupakan pulau terbesar di Karibia dengan penduduk sekitar 11 juta Jiwa. Kota dengan penduduk terbanyak adalah Havana, Ibu Kota Kuba, dengan 2 juta orang. nexus slot

Hal Menarik yang Tak Banyak Diketahui Mengenai Kuba

Kuba adalah negara sosialis yang tersisa selain Korea Utara. Fidel Castro, pemimpin Revolusi Kuba, merupakan pemimpin terlama Kuba yang berkuasa sejak 1959 hingga tahun 2008 yang kemudian digantikan oleh adiknya, Raul Catro, pada tahun 2008. www.mrchensjackson.com

Pada bulan April 2018, Miguel Diaz Canel diangkat sebagai Presiden Kuba menggantikan Raul Castro. Sejak tahun 1960, AS menerapkan embargo ekonomi terhadap Kuba yang menyebabkan kondisi ekonomi Kuba cukup terpuruk.

Seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kuba, Pemerintah Kuba saat ini sedikit demi sedikit mulai membuka diri. Tahun 2017 tercatat kunjungan wisatawan ke Kuba sekitar 4,7 juta wisatawan, meningkat signfikan dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 4 juta wisatawan. Pariwisata ini merupakan salah satu sumber pendapatan utama Kuba.

Sebagai pegawai Kementerian Luar Negeri yang pernah tinggal di Kuba selama 3,5 tahun (awal 2005 hingga pertengahan 2008), saya memiliki kesan tersendiri terhadap negara tersebut. Banyak hal menarik yang tidak diketahui umum.

Terlepas dari hal itu, ada sejumlah fakta menarik yang tidak diketahui orang tentang Kuba.

1. Masyarakat Kuba Sangat Hangat dan Ramah

Hal Menarik yang Tak Banyak Diketahui Mengenai Kuba

Sebagian besar orang mungkin mengenal Kuba sebagai negara sosialis seperti halnya Korea Utara saat ini, di mana masyarakatnya tertutup dan kaku. Fakta yang ada menunjukkan bahwa masyarakat Kuba, sebagaimana tipikal sebagian masyarakat Amerika Latin lainnya, sangat ramah dan terbuka.

Mereka akan dengan cepat menjadi akrab dengan orang yang baru dikenalnya. Apabila kita terbuka dan sudah mengenal mereka, mereka akan menganggap kita sebagai bagian dari keluarganya. Di Kuba terdapat kebiasaan untuk menempelkan pipi kiri dan kanan apabila bertemu dengan orang lain yang sudah dikenal maupun yang  baru dikenalnya.

Hal ini merupakan cara mereka mengucapkan salam yang juga merupakan warisan bangsa Spanyol. Dalam sekitar 400 tahun (1511-1898) Kuba merupakan pulau milik Kerajaan Spanyol. Saat ini 37% masyarakatnya merupakan keturunan Spanyol.

2. Terbiasa Berargumentasi

Berbeda dengan kesan yang melekat pada masyarakat negara sosialis, selama saya bergaul dengan masyarakat Kuba baik mereka yang di pemerintahan Kuba maupun di dalam masyarakat, saya sering melihat bahwa saling beradu argumentasi sudah merupakan kebiasaan mereka sehari-hari.

Saya pernah menyaksikan bagaimana teman saya yang merupakan staf salah satu kementerian Kuba dengan keras beradu argumentasi dengan direkturnya, namun setelah itu mereka akan bergaul biasa lagi. Tak terdapat kesan feodal di mana anak buah menunduk-nunduk atau takut kepada pimpinan.

Salah satu teman Kuba saya mengatakan bahwa semua orang berkedudukan sama, yang membedakan adalah nasib. Nasib menjadi direktur atau menjadi sopir.

Hal ini pula yang menyebabkan sebagian masyarakat Kuba tidak pernah takut atau minder bergaul dengan orang asing sekalipun. Tukang sapu, misalnya, tidak pernah malu bergaul dengan orang-orang asing yang adalah orang-orang kaya atau yang berkedudukan lebih tinggi dari mereka.

Anak-anak kecil di Sekolah Dasar tidak takut untuk bertanya kepada guru atau siapapun mereka. Bahkan pada suatu ketika ada anak berumur sekitar 10 tahun dengan santainya menepuk pundak Dubes saya dan berkata “Hola como esta? (Halo apa kabar?) dan kemudian menanyakan sesuatu.

Pendidikan tidak pernah takut dan minder, serta penuh percaya diri inilah yang telah menjadikan diplomat-diplomat Kuba dikenal sebagai diplomat tangguh di berbagai forum internasional.

3. Pemerintah Kuba Memberikan Perhatian Khusus di Bidang Pendidikan

Rakyat Kuba bisa mengenyam pendidikan gratis di semua jenjang pendidikan di Kuba hingga S3, bahkan professor. Pemerintah pun memberikan perhatian khusus kepada anak-anak usia sekolah.

Suatu ketika diceritakan bahwa terdapat pelajar tingkat SMP yang kedapatan hamil. Pihak sekolah mengizinkan yang bersangkutan untuk tetap sekolah dan mengambil cuti ketika melahirkan.

Setelah melahirkan, yang bersangkutan dapat melanjutkan sekolah seperti biasa. (Jangan bandingkan hal ini dengan Indonesia karena Indonesia memiliki nilai yang berbeda. Saya hanya menyoroti bagaimana pemerintah Kuba sangat concern terhadap pendidikan).

Diceritakan pula mengenai seorang bapak yang menikah kembali dengan wanita lain dan tidak menafkahi anak dari istri sebelumnya. Ketika mendapatkan laporan mengenai hal tersebut, Pemerintah Kuba mengambil tindakan dengan memotong sebagian gaji bapak tersebut untuk diberikan kepada istri dan anak yang ditinggalkannya.

Hal tersebut memungkinkan di Kuba, karena semua warga negara Kuba bekerja di instansi pemerintah atau perusahaan negara.

4. Setiap Keluarga Hanya Memiliki Satu Rumah

Hal Menarik yang Tak Banyak Diketahui Mengenai Kuba

Di Kuba, rumah-rumah yang ada sebagian besar merupakan rumah tua peninggalan zaman pemerintahan sebelum Fidel Castro (sebelum tahun 1959), selain apartemen rakyat yang di bangun pemerintahan Fidel Castro dan pemerintahan setelahnya.

Pada wilayah di mana saya tinggal ketika itu, sebagian besar adalah rumah-rumah besar dua lantai dengan pekarangan. Lantai yang pertama serta lantai kedua dihuni oleh keluarga yang berbeda. Dengan kata lain, mereka harus berbagi pekarangan. Semua rumah di Kuba adalah milik negara.

5. Mengutamakan Wanita

Pada berbagai kesempatan maupun kegiatan formal dan informal, wanita mendapatkan perlakuan spesial. Perlakuan tersebut mungkin juga terdapat di sebagian negara di dunia.

Ini saya alami ketika saya akan memasuki lift ataupun ada acara makan malam dengan para pejabat Kuba yang posisinya lebih tinggi dari saya, bahkan selevel dirjen. Saya selalu diberikan kesempatan untuk memasuki lift lebih dahulu atau mereka akan menarik kursi makan yang akan saya duduki di suatu acara makan malam.

6. Kasus Drug?

Selama saya tinggal di Kuba, kasus drug jarang terdengar. Rakyat Kuba lebih memilih minum ‘Ron’, minuman beralkohol khas Kuba, dalam kehidupan sehari-hari dan pesta-pesta. Kontrol yang ketat dari negara serta pendapatan rakyatnya yang tidak besar menjadi salah satu penyebabnya.

Menurut pihak berwenang Kuba pada tahun 2017, tercatat 94 kasus drug dengan total tangkapan 57,3 kilogram narkotika, jumlah tertinggi dibandingkan kasus-kasus drug lima tahun belakangan ini. Sumber bea cukai Kuba melaporkan bahwa peningkatan kasus drug ini terkait erat salah satunya dengan peningkatan jumlah wisatawan ke Kuba.

7. Pertumbuhan Penduduk Nyaris Nol

Pertumbuhan penduduk Kuba tercatat 0,3% pada tahun 2007 (Sumber: CIA World Factbook). Sangat kecil ya. Rata-rata para masyarakat Kuba mempunyai satu atau dua orang anak saja. Saya pernah menanyakan kepada salah satu teman Kuba saya, mengapa dirinya hanya memiliki satu anak.

Menurutnya, untuk membesarkan satu anak saja sudah sangat sulit karena jika kedua orang tuanya bekerja membutuhkan pengasuh anak yang biayanya sangat mahal sekali bagi mereka. Di samping itu, untuk memberikan kehidupan berkualitas bagi anak, di luar pendidikan, biayanya mahal sekali.

“Kehidupan sudah sangat sulit dan jangan dipersulit lagi dengan banyak anak,” katanya. Tampaknya kesadaran ber-KB penduduk Kuba ada karena kesadaran penduduk Kuba itu sendiri untuk tidak memiliki banyak anak.